วันพุธที่ 28 สิงหาคม พ.ศ. 2556

"Meraih Derajat Takwa"


"Meraih Derajat Takwa"
Oleh : A. Biara

Sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam QS:2:183, puasa diwajibkan bagi orang beriman agar mendapatkan kedudukan takwa di sisi-Nya.

Puasa yang kita lakukan, tidak saja menahan lapar, dahaga dan hasrat biologis (sexual), namun juga menahan panca indra dan hati dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Semua hal tersebut dilakukan dalam rangka menggapai kedudukan taqwa.

Menurut Abu Hurairah ra, ketika beliau ditanya tentang takwa menjelaskan; ”Apakah engkau pernah berjalan di atas jalan berduri? Orang yang bertanya menjawab, “Ya, pernah.“
Abu Hurairah berkata, “Apa yang engkau perbuat?” Orang yang bertanya menjawab, “Jika aku melihat duri, aku akan menghindar darinya, atau melangkahinya, atau mundur darinya.”

Abu Hurairah ra berkata, “Itulah takwa” (Ibnu Rajab,
jami’ul Ulum wal Hikam). Kedudukan takwa ini menjadi target tahunan dari kaum mukminin dengan pelaksanaan shaum Ramadhan.

Ini menunjukkan kedudukan takwa tersebut bertingkat-tingkat yang harus dicapai secara bertahap, sehingga Allah meminta kepada kaum mukminin untuk selalu meningkatkan ketakwaannya, salah satunya dengan melaksanakan shaum Ramadhan.

Kerana sulitnya mengagapai kedudukan takwa ini, maka Allah-pun juga sudah menyiapkan pahala yang luar biasa, baik hal itu dapat diperoleh di akhirat maupun di dunia ini.

Gambaran nikmat yang akan diperoleh di akhirat bisa dibaca dalam firman Allah sebagai berikut: “
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian .” (QS: 51:15-19)

Kenikmatan tersebut diperoleh dengan tidak mudah selama hidup di dunia ini, kerana dia memiliki karakter amal yang harus dilakukan seseorang sebagai usaha mengcapaii manusia bertakwa: pertama, orang yang selalu berbuat kebaikan.

Manusia diciptakan Allah di muka bumi ini dalam rangka beribadah kepada Allah (QS:51:56). Ibadah itu sebagaimana kita ketahui tidak hanya ibadah yang bersifat vertikal yang langsung berhubungan dengan Allah SWT (
hablumminallah), namun juga ibadah yang bersifat horizontal (hablumminannas).

Sehingga, kaum mukminin tidak usah merasa tidak sedang beribadah ketika sedang berada di kantor, sekolah/kampus/pesantren,pasar/mal ataupun di mana saja berada, selama yang kita lakukan itu karena mencari keridhaan Allah atas semua aktivitas tersebut, maka itulah ibadah di sisi Allah SWT.

Apalagi, aktivitas tersebut selalu berorientasi kepada kemaslahatan untuk orang banyak, agar mereka bisa hidup lebih baik di dunia ini dan mendapatkan kemuliaan di akherat kelak.

Orang bertakwa selalu sibuk, tidak hanya untuk urusan pribadinya, tapi juga selalu sibuk dalam membantu orang lain agar mendapatkan kebaikan hidup di dunia dan di akherat, sebagaimana firman Allah: “
Dan , ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil : Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS:2:83

วันอังคารที่ 20 สิงหาคม พ.ศ. 2556

“Witir Bukan Sekadar Penutup Tarawih”


“Witir Bukan Sekadar Penutup Tarawih”
Oleh : A.Biara
Witir bukanlah semata-mata penutup shalat tarawih (qiyamul lail) di bulan Ramadhan, walaupun akhir tarawih selalu ditutup dengan witir. Witir merupakan shalat sunah muakkadah yang jumlahnya ganjil (1, 3, 6, 9 dan 11) dan menjadi penutup shalat sunah seseorang dalam waktu sehari semalam.

Sifat shalatnya yang ganjil sangat disukai oleh Allah SWT, sebab keganjilan merujuk pada ke-esa-annya. Oleh sebab itu, amalan shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan.

Biasanya  kaum Muslimin bermalas-malasan dan melupakan shalat witir di luar bulan Ramadhan. Padahal Rasulullah SAW bersabda,
"Sungguh Allah SWT telah memberikan tambahan banyak karunia dengan shalat witir yang lebih baik bagimu daripada unta gemuk yang bagus." (HR. Tirmidzi).

Di dalam madzab Hanafi, hukum shalat witir adalah wajib (di bawah fardu dan di atas sunnah muakkadah) serta wajib diganti (qadha) lain waktu jika tidak dilakukan atau terlupakan.

Hal tersebut kerana mazhab Hanafi beralasankan pada hadis yang sanadnya shahih dari Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Shalat witir adalah hak, barang siapa tidak lakukan witir maka ia bukan golongan kita (diucapkan tiga kali)." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Witir yang dimaksud di sini bukanlah witir setelah shalat Isya, melainkan witir menjelang shalat Subuh, setelah seorang hamba habis-habisan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai shalat sunahnya. Sehingga saat terjadi pergantian jaga antara malaikat malam ke siang dan petang ke malam, mereka dapat menemui kita dalam keadaan bersujud kepada Allah SWT.

Walaupun diperbolehkan shalat witir satu rakaat, namun sebagian ulama memakruhkannya. Hal tersebut karena asal muasal rakaat shalat adalah dua atau yang dapat dibagi dua. Sehingga sempurnanya witir adalah tiga rakaat karena ia bilangan ganjil terkecil yang dapat dibagi dua dan utamanya dilakukan dengan dua rakaat ditambah satu, bukan tiga rakaat sekaligus.

Dari Abdullah Ibnu Abbas, Abdullah bin Mas'ud dan Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW melakukan shalat witir dengan tiga rakaat."

Adapun jumlah terbesar shalat witir sebelas rakaat tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya antara berbagai madzhab.

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan shalat witir di luar Ramadhan sebagaimana Allah meringankan kita melaksanakannya di bulan Ramadhan. Apalagi setelah kita menyadari banyaknya tambahan karunia yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang membiasakan penutupan shalat sunahnya dengan witir.

“Berlumba-lumba ibadah di Sepuluh Akhir Ramadhan”


“Berlumba-lumba ibadah di Sepuluh Akhir Ramadhan”
Oleh: A.Biara
Lebih dari separuh  malam sudah kita lewati bulan Ramadhan ini. Malam-malam yang sudah terlewat itu, mungkin sebagian dari kita ada yang menyesal sebab belum memperbanyak amalan atau bahkan ada yang biasa-biasa saja. Malam-malam yang telah berlalu tersebut tidak mungkin dapat terulang  kembali, namun masih ada kesempatan pada sisa malam berikutnya.

Apalagi dimalam sepuluh akhir ini, balasan pahalanya berlipat-ganda dan lebih daripada  itu di antara malam tersebut ada satu malam yang paling istimewa iaitu malam seribu bulan atau yang kita sebut dengan malam Lailatul Qadar, difirmankan khusus oleh Allah dalam QS. Al-Qadar.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar: 1-5).

Allah menguraikan malam Lailatul Qadar serta mengabadikannya dalam Quran sebagai bukti bahwa Allah begitu mengistimewakan malam tersebut. Malam kemuliaan-Nya itu dirahasiakan oleh Allah untuk segenap hamba-Nya.

Dirahasiakan, sebab Allah ingin melihat sejauh mana usaha hamba-hamba-Nya untuk bersedia memperbanyakkan amalan pada bulan ramadhan dengan pendekatan diri yang dapat kita usahakan salah-satunya melalui iktikaf.

Dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila tiba sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW menghidupkan ibadah malam. Nabi membangunkan istri-istrinya. Nabi amat bersungguh-sungguh dan bersemangat sekali dalam menghidupkan malam tersebut,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits lain, dirawiyatkan dari Ibnu Umar RA, beliau berkata, “Biasanya Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim)

Bahkan, Rasulullah SAW mengistimewakan sepuluh terakhir di bulan Ramadhan tidak seperti bulan-bulan biasanya. Hal tersebut tertera dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, katanya, “Rasulullah SAW bermujahadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan tidak seperti bulan-bulan lain,” (HR Bukhari dan Muslim).

Jika Allah telah menjadikan bulan Rajab sebagai syahrullah (bulan-Nya), bulan Sya’ban sebagai syahrurrasul (Nabi Muhammad), maka Ramadhan Allah hadiahkan sebagai bulan dilipat-gandakannya amal kebaikan dan penuh ampunan ini khusus untuk umat Rasulullah SAW. Rasul pun lebih giat dan menghidupkan ibadah malam di sisa sepuluh terakhir ramadhan.

Semoga Allah memberikan kekuatan supaya kita dapat menghidupkan ibadah di sisa-sisa ramadhan dan memberikan hidayah dan maghfirah-Nya. Amin.


“อุธาหรณ์จากการแตกความสามัคคี”


“อุธาหรณ์จากการแตกความสามัคคี”
โดย W.Erfan
                หลักคำสอนประการหนึ่งที่อิสลามได้บัญญัติไว้สำหรับประชาชาติมุสลิม นั่นคือ อย่าแตกความสามัคคี อย่าแบ่งฝักแบ่งฝ่าย อย่านิยมความคลั่งไคล้อย่างฝั่งหัว เพราะพฤติกรรมดังกล่าวเป็นลักษณะของกลุ่มชนในยุคก่อนที่พระองค์อัลลอฮฺ ซ.บ. ทรงประณาม และบัญญัติห้ามมิให้พวกเราถือเอาเยี่ยงอย่าง ดังปรากฏในซูเราะฮฺ อาละอิรอน อายะฮฺที่ 105
ความว่า “และสูเจ้าทั้งหลายจงอย่าเป็นเหมือนบรรดาผู้ซึ่งพวกเขาแตกแยก และขัดแย้งภายหลังการมาของบรรดาโองการที่ชัดแจ้งยังพวกเขาแล้ว ย่อมได้รับการลงทัณฑ์อันยิ่งใหญ่”
                จากโองการดังกล่าวชี้ให้เห็นเป็นอุธาหรณ์ให้กับเราว่า ประชาชาติในรุ่นก่อนมีความแตกแยกในศาสนาและความเชื่อของพวกเขา มีความขัดแย้งและแตกความสามัคคีระหว่างกัน ผลที่พวกเขาได้รับคือ ความวิบัติทั้งในโลกนี้และโลกหน้า เหตุนั้นเองพระองค์อัลลอฮฺ ซ.บ. จึงได้ทรงห้ามมิให้พวกเราเป็นเช่นพวกชนก่อนหน้านั้น พระองค์ยังได้ทรงตรัสอีกในซูเราะฮฺ อาละอิมรอน อายะฮฺที่ 159
ความว่า “แท้จริงบรรดาผู้ซึ่งพวกเขาแบ่งแยกศาสนาของพวกเขา และปรากฏว่าพวกเขาเป็นฝักเป็นฝ่ายนั้น (มูฮัมมัด) ท่านใช่ส่วนหนึ่งจากพวกเขาในสิ่งหนึ่งสิ่งใดไม่ อันที่จริงเรื่องราวของพวกเขาย่อมกลับสู่อัลลอฮฺ ต่อมาพระองค์จะทรงบอกให้พวกเขาได้รับรู้ถึงสิ่งที่พวกเขาเคยประพฤติเอาไว้”
                ท่านอิบนุ อับบาส เราะฎิยัลลอฮุอันฮุ กล่าวว่า อายะฮฺนี้ประทานลงมาในเรื่องราวของชาวยะฮูดีย์และชาวนัศรอนีย์ ซึ่งชนทั้งสองกลุ่มนี้เกิดความแตกแยกแบ่งนิกายทางศาสนามากมาย และมีการพิพาทระหว่างกันจนถึงขั้นรบนาฆ่าฟันกันในบางยุคบางสมัย แน่นอนชนทั้งสองกลุ่มย่อมถือเป็นตัวอย่างในเชิงลบที่ประชาคมมุสลิมจะต้องไม่ถือเอาเป็นเยี่ยงอย่าง และที่สำคัญประชาคมมมุสลิมจะต้องตระหนักว่าส่วนหนึ่งจากสิ่งที่พระองค์อัลลอฮฺ ซ.บ. จะทรงลงทัณฑ์กลุ่มชนหนึ่งก็คือ การแตกสามัคคี การแบ่งพรรคแบ่งพวก และการประหัตประหารระหว่างกัน ดังปรากฏในอัลกุรอาน ซูเราะฮฺ อัล-อันอาม อายะฮฺที่ 65
                ในอายะฮฺข้างต้น อัลลอฮฺ ซ.บ. ได้ทรงกำหนดว่าการที่ประชาชาติหนึ่งแตกแยกออกเป็นฝักเป็นฝ่าย และการที่แต่ละฝ่ายแตกแยกกันเป็นส่วนหนึ่งจากบรรดาชนิดของการลงทัณฑ์ที่พระองค์ทรงลิขิตเอาไว้ว่าจะเกิดขึ้นกับมนุษยชาติ เมื่อพวกเขาเบี่ยงเบนออกจากทางนำของพระองค์และไม่พิจารณาบรรดาโองการและเครื่องหมายของพระองค์ การลงทัณฑ์ที่มาจากเบื้องบนได้เคยเกิดขึ้นมาแล้วกับกลุ่มชนในอดีต เช่นกลุ่มของท่านนบีลูฏ อะลัยฮิสลาม เป็นต้น และการลงทัณฑ์จากเบื้องใต้ในรูปของธรณีสูบก็เคยเกิดขึ้นมาแล้วเฉกเช่นกอรูน เป็นต้น ดังนั้นเมื่อประชาคมมุสลิมเกิดการแตกสามัคคี ไร้เอกภาพ และขาดความสมานฉันท์ระหว่างกัน ก็พิงตระหนักเถิดว่าประชาคมมุสลิมในยุคสุดท้ายกำลังดำเนินสู่การซ้ำรอยทางประวัติศาสตร์ที่ประชาชาติในยุคอดีตเคยประสบมาแล้ว และประวัติศาสตร์ที่ซ้ำรอยนี้มิใช่ครั้งแรกและมิใช่ครั้งสุดท้าย แต่มันได้เกิดขึ้นมาแล้วหลายต่อหลายครั้ง เพียงแต่พวกเรามิได้ตระหนักและเข็ดหลาบกับบทเรียนที่ผ่านมาในอดีต และมันจะเกิดขึ้นอีกอย่างแน่นอน หากพวกเราปล่อยให้สภาพของสังคมดำเนินต่อไป โดยไม่คิดทบทวนและหาวิธีป้องกันความแตกแยกในประชาคมมุสลิม ซึ่งทุกวันนี้กำลังมีสภาพที่คล้ายคลึงกับสถานการณ์ในอดีตเข้าไปทุกขณะ
                หากย้อนถึงประวัติศาสตร์เราต่างรู้ดีว่าเพราะอะไรมหานครแบกแดก ศูนย์กลางแห่งรัฐคิลาฟะฮฺและแหล่งอารธรรมอิสลามที่มีความเจริญขีดสุดในยุคกลาง จึงตกอยู่ในความล่มสลายด้วยการรุกรานของชนชาติมองโกล เพราะอะไรนครบัยตุลมักดิส จึงตกอยู่ภายใต้การยึดครองของพวกครูเสดเกือบศตวรรษ และเพราะอะไรดินแดนอัล-อันดาลุสในสเปนซึ่งมุสลิมเคยปกครองอยู่ร่วม 800 ปี จึงตกอยู่ในกำมือของพวกนะศอรอ เพราะสาเหตุใดเล่าที่รัฐอิสลามแห่งอุษมานิยะฮฺตุรกี จึงกลายเป็นคนไข้แห่งยุโรปและพ่ายแพ้ต่อพันธมิตรในสงครามโลกครั้งที่ 1 ซึ่งในที่สุดระบอบคิลาฟะฮฺที่สืบทอดมาตั้งยุคต้นอิสลาม และมีอายุมากกว่า 1,300 ปี ต้องล่มสลายลงอย่างไม่มีวันหวนกลับ และเพราะสิ่งใดเล่าที่ทำให้ดินแดนอันเป็นที่ตั้งของมัสยิดอัลอักศอ ต้องตกอยู่ในความครอบครองของยิวไซออนนิส คำตอบที่ชัดเจนของทุกคำถามดังกล่าวก็คือ นั่นเป็นเพราะประชาคมมุสลิมแตกแยก ขาดความสามัคคี แก่งแย่งชิงดีชิงเด่นในระหว่างกัน จนบางครั้งถึงขนาดตัดสายใยแห่งความเป็นพี่น้องมุสลิมร่วมศรัทธา และซ้ำร้ายจบลงด้วยการทำสงครามระหว่างกัน
                ถึงเวลาแล้วที่เราจะเอาบทเรียนจากประวัติศาสตร์มาใช้กันอย่างเป็นจริงเป็นจังสักที และจงตระหนักอยู่เสมอว่าผลร้ายของการขาดความสามัคคีธรรมเป็นสิ่งที่เล่นงานประชาคมมุสลิมได้อย่างรุนแรงและหนักหน่วงที่สุดมากยิ่งกว่าอาวุธยุโธปกรณ์ทุกชนิดของศัตรูด้วยซ้ำไป    

   

“เอี๊ยะอฺติกาฟสิบวันสุดท้ายของเดือนรอมฎอน”


“เอี๊ยะอฺติกาฟสิบวันสุดท้ายของเดือนรอมฎอน”
โดย W.Erfan
                การปฏิบัติตามซุนนะฮฺของท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ (ทั้งด้านรูปแบบ วิธีการ และกำหนดการการปฏิบัติ) ถือเป็นเงื่อนไขหลักของการตอบรับอาม้าลอิบาดาตจากพระองค์อัลลอฮฺ ซ.บ. ควบคู่ไปกับการตั้งจิตและเจตนาที่บริสุทธิ์ใจเพื่อพระองค์อัลลอฮฺเพียงองค์เดียว เพราะหากปราศจากความถูกต้องตามแบบอย่างของท่านรอซูลุลลอฮฺ (แม้ว่าจะเกิดจากใจที่บริสุทธิ์) แล้วไซร้ การงานนั้นจะถูกปฏิเสธโดยสิ้นเชิง
                รอมฎอนของท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ ก็เช่นเดียวกัน เป็นเดือนที่ประกอบด้วยกำหนดการหลักคือศิยาม (การถือศิลอด) กิยาม (การละหมาดตะรอเวี๊ยะฮฺ) และการเอี๊ยะอฺติกาฟในสิบวันสุดท้ายของเดือน โดยเฉพาะอย่างยิ่งศิยามและการเอ๊ยะอฺติกาฟ นับว่าเป็นกำหนดการหลักตลอดช่วงรอมฎอนของท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ ซึ่งท่านไม่เคยละทิ้งศิยามและการเอี๊ยะอฺติกาฟในทุกๆ เดือนรอมฎอนตลอดช่วงชีวิตของท่าน ส่วนการละหมาดกิยาม หรือตะรอเวี๊ยะฮฺ ท่านเคยละทิ้งละหมาดแบบญะมาอะฮฺ เนื่องจากกลัวว่ามันจะถูกกำหนดให้เป็นวาญิบแก่ประชาชาติของท่าน ดังนั้น บรรดาอิหม่ามมัซฮับทั้งสี่จึงมีมติเป็นเอกฉันท์ว่า การเอี๊ยะอฺติกาฟสิบวันสุดท้ายของเดือนรอมฎอนเป็น “สุนัตมุอักกะดะฮฺ” หมายถึง สุนัตที่เน้นหนักและส่งเสริมให้กระทำเป็นอย่างยิ่ง ด้วยเหตุนี้ จึงไม่มีสาเหตุใดอีกแล้วที่จะทำให้ประชาชาติมุฮัมมัดไม่ให้ความสำคัญกับการเอี๊ยะอฺติกาฟหรืออ้างว่าไม่ทราบเกี่ยวกับหุก่มของเอี๊ยะติกาฟ
                ปัจจุบัน ประชาชาติมุฮัมมัด(ซ.ล.) ต่างได้ทราบและเข้าใจถึงซุนนะฮฺการเอี๊ยะอฺติกาฟของท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ และได้ถูกปฏิบัติด้วยความอิคลาสและจริงจังในมัสยิดต่างๆ จำนวนนับพันมัสยิดในประเทศเรา เนื่องจากเอี๊ยะอฺติกาฟเป็นข้อบ่งชี้หนึ่งถึงการตอบรับของอัลลอฮฺ ซ.บ. ต่ออิบาดะฮฺศิยามและกิยามในยี่สิบวันก่อนหน้านั้น เอี๊ยะอฺติกาฟเป็นอิบาดะฮฺที่สุดยอดแห่งการชี้นำของรอมฎอนสู่การเพิ่มพูนการตั๊กวาในจิตใจ การปลดปล่อยจากไฟนรก ความประเสริฐของค่ำคืนอัลก็อดรฺ และการขวนขวายสถานะที่สูงส่งในสวนสวรรค์ โดยมุ่งหวังเป็นอย่างยิ่งว่าจะสามารถอยู่ร่วมกับท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ ในฐานะผู้ก่อตั้ง “โรงเรียนรอมฎอน” ด้วยกำหนดการต่างๆ ที่ปิดท้ายด้วยการเอี๊ยะอฺติกาฟในสิบวันสุดท้ายของเดือนรอมฎอน โดยวิธีการ คือ ชายหรือหญิงคนหนึ่งเข้าเอี๊ยะอฺติกาฟในมัสยิด เริ่มตั้งแต่เย็นวันที่ยี่สิบรอมฎอนจนกระทั่งคืนสุดท้ายของรอมฎอนหรือเช้าวันอีฎิลฟิฏรฺ จำนวนเก้าหรือสิบวันและคืน โดยตั้งเจตนาในใจว่า “ฉันจะเอี๊ยะอฺติกาฟในสิบวันสุดท้ายของรอมฎอนเพื่ออัลลอฮฺ ซ.บ. ตามซุนนะฮฺของท่านรอซูลุลลอฮฺ ศ็อลฯ หลังจากนั้น ให้พำนักอยู่ในมัสยิดตลอดทั้งวันและคืน ไม่อนุญาตให้ออกนอกบริเวณมัสยิดนอกจากเมื่อมีความจำเป็นที่ชารีอะฮฺอนุโลมเท่านั้น เช่น ออกไปทำธุระในห้องน้ำ ทานอาหาร และอื่นๆ และกำหนดการที่นับว่าประเสริฐที่สุดในช่วงเอี๊ยะอฺติกาฟคือ การละหมาดด้วยจิตใจที่คุชูอฺ ทั้งที่เป็นวาญิบและสุนัต การอ่านอัลกุรอานอย่างตรึกตรอง การกล่าวอิสติฆฟาร การเตาบัตต่ออัลลอฮฺให้มากๆ และมีความอิคลาศในการขอดุอาต่อพระองค์ โดยเฉพาะ ดุอาเพื่อขอให้ปลอดภัยบนโลกนี้และวันอาคีเราะฮฺ และปลดปล่อยจากไฟนรก
    

‘Allah Ta’ala maha pengampun dan kasihan-belas’


‘Allah Ta’ala maha pengampun dan kasihan-belas
Oleh W.Erfan
          Dikirakan kan kita selalu mendapat rahmat dan nikmat dari Allah s.w.t., khususnya rahmat yang di kurniakan kepada orang yang melaku kesalahan, supaya mereka dapat mengembali diri daripada kejahatan kepada kebaikan serta menyesali atas kesalahan yang di lakukanya itu atau membuat perkara yang di larang oleh Allah s.w.t. Rahmat ini supaya mereka itu kembali menjadi seorang hamba yang baik lagi salih, iaitu rahmat taubat daripada kesalahan yang di lakukannya.
          Orang yang selaku Muslim mesti memeriksa dirinya sendiri setiap masa, di manakah dia tersalah di manakah dia cuwai dalam menunai kewajipan yang sebagai seorang muslim yang hakiki, samada kewajipan terhadap Allah s.w.t. atau kewajipan yang mesti laku terhadap saudaranya sedunia.
          Adapun kewajipan terhadap Allah ialah mengerjakan segala yang di perintahkan oleh Allah dan menjauhi diri daripada perkara yang di larangkannya, serta yakin bahwa apa sahaja yang Allah s.w.t. menyuruhkan kita mengerjakan itu adalah perkara yang bermunafaat dan faedahnya akan kembali kepadanya sendiri, juga yakin bahwa perkara yang di larang oleh Allah itu daripada segala kejahatan, kesemuanya adalah perkara yang tidak baik lagi mudharat dan kemudharatan itu akan menimpai kita sendiri.
          Allah s.w.t. memerintah supaya hambaNya mendirikan solat sehari lima waktu, suruhan ini akan kembali munafaat kepada hamba itu sendiri, yang mana solat itu dapat menenangkan hati seseorang hamba, solat juga dapat mencegah hamba itu daripada melakukan kemunkaran dan semua perkara yang berdosa.
          Allah memerintah supaya hambaNya berpuasa, tentulah natijah baik itu kembali hambaNya, supaya hambaNya menjadi seorang yang berakhlak mulia, badanya sihat seperti mana Rasulullah s.w.t. menerangkan bahwa “Puasalah kamu, nescaya kamu akan sihat”, adapun perintahNya supaya mengeluarkan zakat, iailah supaya membersihkan harta yang di milikinya, dari harta yang bersih akan membersihkan badannya sehingga dapat menambahkan  rezki yang tidak terhitung, juga Allah s.w.t. memerintah supaya mengerjakan Haji di Baitullahilharam, supaya mereka dapat berhimpun di Arafah supaya perhimpunan yang besar tidak ada ibadah yang lain menghimpun hambaNya seperti perhimpunan dari ibadah Haji, tentulah ada faedah yang sangat banyak.
          Allah melarangkan hambaNya daripada minum arak (Alkohol), yang bukan hanya namanya arak tetapi semua minuman yang mengandungi atau menimbulkan alcohol (seperti ubat batuk jenis Codein, atau minuman campuran  seperti Air-Ketom, atau lain-lain. Kerana arak itu sangat membahya diri sendiri dan orang lain, hilang akal fikiran, binasa harta benda dan arak juga sebagai punca daripada segala kerusakan, punca daripada kemalangan, Allah melarang melakukan zina, kerana zina itu memusnahkan keturunan lagi punca daripada segala penyakit khususnya penyakit AIDS yang tidak ada ubat untuk mengubat dari dulu hingga sekarang, Allah melarangkan kita daripada melampaui hak-hak orang lain samada terhadap tubuh badan, harta dan kehormatan. Kerana melampauwi hak-hak orang lain punca daripada timbul perseteruan, hilang kesejahteraan, maka apabila sedar dirinya daripada kesalahan maka segeralah bertaubat.
          Oleh itu, orang Muslim yang melakukan kesalahan dengan Allah atau sesama manusia, apabila ia sedar diri maka wajib lah ia taubat, kalau lah kesalahan itu bersangkut dengan anak adam, iaitu saudaranya sendiri maka ia mesti meminta maaf daripada anak adam itu. Mudah-mudahan kita dapat hidup dalam masyarakat yang aman dan damai kerana sifat dan akhlak mulia yang telah di tunjuk-ajar oleh Islam melalui Rasulullah s.a.w. adalah tauladan yang baik, terutama kita hidup dalam masyarakat yang bercampur diantara Muslim dan Budha atau agama-agama lain lagi, dengan akhlak yang mulia ini adalah satu jalan yang dapat menarikan (dakwah) mereka itu kepada Islam agama yang di akui oleh Allah s.w.t.    


    

วันอาทิตย์ที่ 11 สิงหาคม พ.ศ. 2556

สนทนาภาษาอินโดนีเซ๊ย ตอนขอดูพาสปอร์ตคุณหน่อยได้ไหม

Bolehkah saya melihat paspor tuan?
โบเละฮ์กะห์ ซายา เมอลีฮัต ปัซโปร์ ตูวัน
ขอดูพาสปอร์ตคุณหน่อยได้ไหม

Pegawai : Bolehkah saya melihat paspor tuan?
เปอฆาไว : โบเละห์กะฮ์ ซายา เมอลีฮัต ปัซโปร์ ตูวัน
เปอฆาไว : ขอดูพาสปอร์ตของคุณหน่อย
Attakorn : Ya. Ini pospor saya.
อัตถากร : ยา อีนี ปัซโปร์ ซายา
อัตถากร : ครับ นี่พาสปอร์ตของผม
Pegawai: Apa maksud kunjungan tuan ke Bali?
เปอฆาไว : อาปา มักซุด กุนญูงัน ตูวัน เกอ บาลี
เปอฆาไว : วัตถุประสงค์การมาบาหลีของคุณคืออะไร
Attakorn : Saya ikut rombongan Erawan Indah.
อัตถากร :  ซายา อีกุต โรมโบงัน เอราวัน อินดะห์
อัตถากร : ผมมากับทัวร์เอราวัน อินดะฮ์
Pegawai : Rombongan tuan ada berapa orang?
เปอฆาไว : โรมโบงัน ตูวัน อาดา เบอราปา โอรัง
เปอฆาไว : ทัวร์ของคุณมีกี่คน
Attakorn : 20 orang.
อัตถากร : ดูวา ปูลุฮ์ โอรัง
อัตถากร : ยี่สิบคน
Pegawai : Berapa hari tuan akan tinggal di Indonesia?
เปอฆาไว : เบอราปา ฮารี ตูวัน อากัน ติงฆัล ดี อินโดนีเซีย
เปอฆาไว : คุณจะอยู่ทิ่อินโดนีเซียกี่วัน
Attakorn:  Kira-kira seminggu.
อัตถากร : กีราๆ เซอมิงฆู
อัตถากร : ประมาณหนึ่งสัปดาห์
Pegawai : Tuan akan tinggal di mana?
เปอฆาไว : ตูวัน อากัน ติงฆัล ดี มานา
เปอฆาไว : คุณจะอยู่ที่ไหน
Attakorn : Saya akan tinggal di Hotel the Emperor.
อัตถากร : ซายา อากัน ติงฆัล ดี โฮเตล เดอ เอิมเปอเรอร์
อัตถากร : ผมจะพักที่โรงแรม เดอะอิมเปอเรอร์
Pegawai : Terima kasih. Ini paspor tuan.
เปอฆาไว : เตอรีมา กาซิฮ์ อีนี ปัซโปร์ ตูวัน
เปอฆาไว :  ขอบคุณนี่พาสปอร์ตของคุณ
Attakorn: Terima kasih.
อัตถากร : เตอรีมา กาซิฮ์
อัตถากร : ขอบคุณ





สนทนาภาษาอินโดนีเซีย ตอนกระเป๋าคุณอยู่ที่ไหน

Di mana bagasi tuan?
ดี มานา บาฆาซี ตูวัน
กระเป๋าของคุณอยู่ที่ไหน
A : Maaf . Adakah orang yang dapat mengangkat bagasi saya ini?
เอ : มาอัฟ อาดากะห์ โอรัง ยัง ดาปัต เมองังกัต บาฆาซี ซายา อีนี่
เอ : ขอโทษ มีใครที่สามารถช่วยยกกระเป๋าของฉันนี้ได้บ้าง
B : Ya , saya dapat membantu. Di mana bagasi tuan?
บี : ยา ซายา ดาปัต เมิมบันตู ดี มานา บาฆาซี ตูวัน
บี : ครับ ผมสามารถช่วยได้ กระเป๋าของคุณอยู่ที่ไหน
A : Hanya koper besar ini.
เอ : ฮายา โกเปิร เบอซัร อีนี่
เอ : กระเป๋าเสื้อใบใหญ่นี้เท่านั้น
B : Koper ini terlalu berat. Saya tidak bisa mengangkatnya.
บี : โกเปิร อีนี่ เติรลาลู เบอรัต ซายา ตีดัก บีซา เมองังกัตยา
บี : กระเป๋าเสื้อใบนี้หนักเหลือเกิน ผมไม่สามารถยกมันได้
A :Kenapa tidak menggunakan roda dorong?
เอ : เกอนาปา ตีดัก เมิงฆูนากัน โรดา โดรง
เอ : ทำไมไม่ใช้รถเข็น
B : Oh,ya . Saya lupa. Tunggu sebentar, saya cari roda dorongnya.
บี : โอฮ์ ยา ซายา ลูปา ตุงฆู เซอเบินตัร ซายา จารี โรดา โดรงยา
บี : โอ้ครับ ผมลืมไป รอสักครู่ ผมจะไปหารถเข็นมา
A : Baik , saya akan tunggu bung di sini.
เอ : ไบก์ ซายา อากัน ตุงฆู บุง ดี ซีนี่
เอ : ดี ผมจะรอคุณที่นี่

สนทนาภาษาอินโดนีเซีย ตอนคุณไปอินโดนีเซ๊ยทำไม

Untuk apa bapak pergi ke Indonesia
อูนตุก อาปา บาปัก เปิรฆี เกอ อินโดนีเซีย
คุณจะไปอินโดนีเซียทำไม

Alina : Saya dengar bapak akan ke Indonesia . Kapan bapak berangkat?
อาลีนา : ซายา เดองัร บาปัก อากัน เกอ อินโดนีเซีย กาปัน บาปัก เบอรังกัต?
อาลีนา : ฉันได้ยินว่าคุณจะไปอินโดนีเซีย คุณจะออกเดินทางเมื่อไร
Attakorn : Jum’at depan.
อัตถากร : ญุมอัต เดอปัน
อัตถากร: วันศุกร์หน้า
Alina : Untuk apa bapak pergi ke Indonesia?
อาลีนา : อุนตุก อาปา บาปัก เปิรฆี เกอ อินโดนีเซีย
อาลีนา : คุณไปอินโดนีเซียทำไม
Attakorn : Saya akan tinjau keadaan perusahaan di Indonesia.
อัตถากร : ซายา อากัน ตินเญา เกออาดาอัน เปอรูซาฮาอัน ดี อินโดนีเซีย
อัตถากร: ผมจะไปสำรวจสภาพการทำอุตสาหกรรมที่อินโดนีเซีย
Alina : Tempat-tempat mana saja yang akan bapak kunjungi di Indonesia?
อาลีนา : เติมปัต-เติมปัต มานา ซาญา ยัง อากัน บาปัก กุนญุงี ดี อินโดนีเซีย
อาลีนา : คุณจะไปเยือนที่ไหนบ้างในอินโดนีเซีย
Attakorn : Saya akan ke Jakarta dulu, kemudian ke Bali dan Aceh.
อัตถากร : ซายา อากัน เกอ ญากัรตา ดูลู เกอมูเดียน เกอ บาลี ดาน อาเจะห์
อัตถากร: ผมจะไปที่กรุงจาการ์ตาก่อน ต่อจากนั้นก็ไปที่บาลี และ อาเจะห์
Alina : Apakah bapak tidak akan berkunjung ke Surabaya?
อาลีนา : อาปากะห์ บาปัก ตีดัก อากัน เบิรกุนญุง เกอ ซูราบายา
อาลีนา : คุณจะไม่ไปเยือนซูราบายาหรือ
Attakorn : Saya akan ke Surabaya juga, kalau masih ada waktu.
อัตถากร : ซายา อากัน เกอ ซูราบายา ญูฆา กาเลา มาซิฮ์ อาดา วักตู
อัตถากร: ผมจะไปซูราบายาเหมือนกัน ถ้าหากยังคงมีเวลาพอ
Alina : Sudahkah bapak memesan tiket pesawat terbang?
อาลีนา : ซูดะห์กะห์ บาปัก เมอเมอซัน ตีเก็ต เปอซาวัต
อาลีนา : คุณจองตั๋วเครื่องบินแล้วหรือยัง
Attakorn : Sudah. Seminggu yang lalu saya sudah memesan tiket.
อัตถากร : ซูดะห์ เซอมิงฆู ยัง ลาลู ซายา ซูดะห์ เมอเมอซัน ตีเก็ต
อัตถากร: (จอง)แล้ว สัปดาห์ที่แล้วผมได้จองตั๋วแล้ว
Alina : Selamat jalan.
อาลีนา : เซอลามัต ญาลัน
อาลีนา : ขอให้เดินทางโดยสวัสดิภาพนะ
Attakorn : Terima kasih.
อัตถากร : เตอรีมา กาซิฮ์
อัตถากร: ขอบคุณ



สนทนาภาษาอินโดนีเซีย ตอนผมจำเป็นต้องขอวีซ่าไหม

Apakah saya perlu minta visa?
อาปากะห์ ซายา เปิรลู มินตา วีซา
ผมจำเป็นต้องขอวีซ่าไหม

Manot :  Pak Ali , saya mau jalan-jalan ke Makasar. Apakah
               saya perlu meminta visa di Kedutaan Republik
               Indonesia di Bangkok.
มาโนช : ปัก อาลี ซายา เมา ญาลัน-ญาลัน เกอ มากาซัร อาปากะห์ ซายา เปิรลู เมอมินตา วีซา ดี เกอดูตาอัน รีปุบลิก อินโดนีเซีย ดี บังโก๊ก
มาโนช : คุณอาลี ผมอยากไปเที่ยวที่มากาซัร ผมจำเป็นต้องขอวีซ่าที่สถานทูตสาธารณะรัฐอินโดนีเซียที่กรุงเทพไหม
Pak Ali Al-Attas : Apakah Bapak sudah punya paspor?
ปักอาลีอัลอัตตาส : อาปากะห์ บาปัก ซูดะห์ ปูยา ปัซโปร
ปักอาลีอัลอัตตาส : คุณมีพาสปอร์ตแล้วหรือยัง
Manot : Saya sudah punya paspor.
มาโนช : ซายา ซูดะห์ ปูยา ปัซโปร
มาโนช : ผมมีพาสปอร์ตแล้ว
Pak Ali Al-Attas : Kalau bapak sudah punya paspor , bapak bisa
                             berangkat ke Indonesia kapan saja.
ปักอาลีอัลอัตตาส : กาเลา บาปัก ซูดะห์ ปูยา ปัซโปร บาปัก บีซา เบอรังกัต เกอ อินโดนีเซีย กาปัน
                               ซาญา
ปักอาลีอัลอัตตาส : ถ้าคุณมีพาสปอร์ตแล้ว คุณสามารถเดินทางไปอินโดนีเซียเมื่อไรก็ได้
Manot :  Tidak perlu visa?
มาโนช : ตีดัก เปิรลู วีซ๋า
มาโนช : ไม่จำเป็นต้องมีวีซ่า
Pak Ali Al-Attas : Tidak perlu. Warganegara ASEAN bisa masuk ke Indonesia tanpa visa.
ปักอาลีอัลอัตตาส : ตีดัก เปิรลู วัรฆาเนอฆารา  อาเซียน บีซา มาซุก เกอ อินโดนีเซีย ตันปา วีซ่า
ปักอาลีอัลอัตตาส : ไม่จำเป็น ประชาชนชาวอาเซียนสามารถเข้าอินโดนีเซียได้โดยไม่มีวีซ๋า
Manot :  Berapa lama saya bisa tinggal di Indonesia?
มาโนช : บราปา ลามา ซายา บิซา ติงฆัล ดี อินโดนีเซีย
มาโนช : ผมสามารถอยู่ในประเทศอินโดนีเซียนานแค่ไหน

Pak Ali Al-Attas : Kalau saya mau tinggal lebih lama bagaimana?
ปักอาลีอัลอัตตาส : กาเลา ซายา เมา ติงฆัล เลอบิฮ์ ลามา บาไฆมานา
ปักอาลีอัลอัตตาส : ถ้าหากผมต้องการอยู่นานกว่านี้จะทำอย่างไร

Manot : Kalau bapak mau tinggal lebih dari tiga bulan, bapak perlu meminta visa. Tanyalah ke bagian imigrasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia.
มาโนช : กาเลา บาปัก เมา ติงฆัล เลอบิฮ์ ดารี ตีฆา บูลัน บาปัก เปิรลู เมอมินตา วีซา ตายาละห์ เกอ บาฮาฆียัน อีมีฆราซี ดี เกอดูตาอัน เบอซัร รีปุบลิก อินโดนีเซีย
มาโนช : ถ้าหากคุณต้องการอยู่มากกว่าสามเดือน คุณต้องขอวีซ่า ลองถามที่แผนกด่านตรวจคนเข้าเมืองที่สถานทูตสาธารณะรัฐอินโดนีเซียดู

Pak Ali Al-Attas : Terima kasih atas maklumat bapak ini.
ปักอาลีอัลอัตตาส : เตอรีมา กาซิฮ์ อาตัซ มักลูมัต บาปัก อีนี่
ปักอาลีอัลอัตตาส : ขอบคุณ สำหรับข้อมูลของคุณนี่

สนทนาภาษาอินโดนีเซีย ตอนคุณชอบอาหารไทยไหม

Apakah anda suka makanan Thai?

Ahmad : Apakah saudara suka makanan  Thai?
อะห์มัด : อาปากะห์ เซาดารา ซูกา มากานัน ไทย
อะห์มัด : คุณชอบอาหารไทยไหม
Sofwan : Suka sekali.
ซอฟวาน : ซูกา เซอกาลี
ซอฟวาน: ชอบที่สุดเลย
Ahmad : Makanan apa yang paling saudara sukai?
อะห์มัด : มากานัน อาปา ยัง ปาลิง เซาดารา ซูกาอี
อะห์มัด : อาหารอะไรที่คุณชอบมากที่สุด
Sofwan : Tomyam udang dengan  ayam goreng
ซอฟวาน : ตอมยัม  อูดัง เดองัน อายัม โฆเร็ง
ซอฟวาน:  ต้มยำกุ้ง กับ ไก่ทอด
Ahmad : Bagaimana dengan gulai ayam masak dengan santan?
อะห์มัด : บาไฆมานา เดองัน ฆูไล อายัม มาซัก เดองัน ซันตัน
อะห์มัด :  แล้วแกงกะทิไก่ละเป็นยังไง
Sofwan : suka juga.
ซอฟวาน : ซูกา ญูฆา
ซอฟวาน: ชอบเหมือนกัน
Ahmad :Bagaimana pendapat saudara tentang makanan Thai?
อะห์มัด : บาไฆมานา เปินดาปัต เซาดารา เตินตัง มากานัน ไทย
อะห์ม้ด : คุณมีความเห็นอย่างไรเกี่ยวกับอาหารไทย

Sofwan : Makanan Thai enak sekali , harganya pun murah tetapi
               agak pedas sedikit untuk saya.
ซอฟวาน : มากานัน ไทย เอนัก เซอกาลี ฮัรฆายา ปูน มูเราะห์ เตอตาปี อาฆัก เปอดัซ เซอดีกิต      
                  อุนตุก ซายา
ซอฟวาน: อาหารไทย อร่อยที่สุด ราคาก็ถูกแต่ค่อนข้างเผ็ดสำหรับฉัน